Thursday, 22 May 2025

Sejarah dan Perkembangan Kota Tangerang Selatan: Dari Pemekaran hingga Kota Modern

05 May 2025

Pelajari sejarah lengkap Kota Tangerang Selatan sejak pemekaran dari Kabupaten Tangerang pada 2008, termasuk perkembangan wilayah, struktur administratif, dan visinya sebagai kota modern yang cerdas dan religius.

Ciputat - Tangerang Selatan resmi berdiri sebagai kota otonom pada 26 November 2008. Pembentukan kota ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri kala itu, Mardiyanto. Langkah ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang lebih dekat, efektif, dan responsif terhadap kebutuhan warga.

Sebelum pemekaran, wilayah selatan Kabupaten Tangerang berkembang pesat sebagai daerah penyangga Jakarta. Namun, pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Masalah seperti kemacetan, ketimpangan tata ruang, serta jauhnya jarak—sekitar 35 kilometer—dari pusat pemerintahan di Kabupaten Tangerang, menjadi keluhan utama masyarakat saat itu.

Melalui keputusan DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006, rencana pemekaran disetujui. Pemerintah Kabupaten Tangerang pun mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar sebagai modal awal untuk mendukung operasional dan pembangunan infrastruktur dasar pada tahun pertama berdirinya Tangerang Selatan.

Secara administratif, kota ini terdiri dari tujuh kecamatan: Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, dan Setu, dengan Ciputat sebagai pusat pemerintahan. Kawasan ini juga dialiri oleh sungai-sungai besar seperti Cisadane, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan, yang memiliki peran penting dalam ekosistem dan tata ruang kota.

Dikenal sebagai kota yang multikultural, Tangerang Selatan dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan budaya. Sejak awal, suku Betawi, Sunda, dan Tionghoa telah menjadi bagian dari komposisi penduduk. Seiring berkembangnya kawasan industri dan permukiman, masyarakat pendatang dari berbagai daerah turut membentuk wajah kota yang semakin beragam.

Mengusung motto \Cerdas, Modern, dan Religius\, Tangerang Selatan menempatkan pendidikan, teknologi, dan nilai keagamaan sebagai fondasi pembangunan kota. Motto ini mencerminkan harapan akan sebuah kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat secara sosial dan spiritual.

Kini, di usia yang masih muda, Tangerang Selatan telah menunjukkan lompatan-lompatan besar dalam pembangunan. Letaknya yang strategis menjadikannya simpul penting penghubung antara Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Sebagai bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabek, peran kota ini dalam mendukung perekonomian nasional kian menonjol.

Dengan semangat \Konektivitas dan Kreativitas\, Tangerang Selatan terus berbenah, berinovasi, dan menjaga kearifan lokal. Kota ini bukan hanya menjawab tantangan masa kini, tetapi juga sedang menulis babak baru untuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Apa pendapatmu soal isu ini? Tulis di kolom komentar — suaramu bisa membuka wawasan banyak orang!
logo-img Dinamika Kota

All Rights Reserved © 2025 Dinamika Kota